Senin, 28 November 2011

Seperti kamu yang pernah dikhayalku

Kekonyolanku Membodohkanmu


Seperti melihat diriku sendiri,, Mungkin itu yang terlintas di benakku saat matahari menjelma bagai embun yang menyejukkan kelalaian ku. Kita tidak berbeda,, sungguh! Hanya saja kita tidak menyadarinya. Aku pernah sedangkan kau baru tau bagaimana itu bisa kau lakukan. Aneh? Atau kau merasa itu hanya sebuah kekonyolan dalam mimpimu? Aku tidak pernah mencoba menutup mataku, karena aku pernah memiliki mimpi yang sama. Aku pun tidak pernah berpikir akan menyentuh duniamu, ataupun molekul yang melengkapinya. Genggam saja! Itu juga pernah ku lakukan. Tidak ada yang salah dalam genggaman. Dia berbagi denganku dan kau hanya berdiri tanpa angin. Aku juga hanya bisa berdiri saat dia berbagi dengan yang lain. Tidak ada yang salah memang, karena dulupun aku berusaha menguatkan genggaman. Dari rasa sanggup dan keyakinan yang tak tergoyahkan, lalu tiba-tiba segumpal darah meracuniku dengan kelumpuhan dan belum sanggup aku kalahkan.

Sempat terpikir jika aku melangkah aku akan terjatuh lagi karena pegangan itu hanya akan menjadi bayangan. Mungkin juga aku takut melangkah saat bayangan yang berdampingan itu semakin memusuhiku. Apalagi hujan tak ingin berhenti tuk beriku celah agar aku tetap berjalan. Dan itu tidak dapat kau samakan dengan berlari mengejar bayangan yang nanti akan ku retakkan.

Tuhan,,, bisakah kita berteman??? Bisakah KAU dan aku hancurkan ini untuk dunia ku yang hanya ada KAU dan aku. Aku tak ingin awan lari dari penglihatan, begitu juga dengan angin yang tak akan ku biarkan bergetar pada dahan yang lain. Apa ini yang KAU sebut keegoan? Rasa benci pada yang lain serta kuatnya hapusan untuk semua beban yang meringankan duniaku?!

Tuhan ,,, bisakah KAU menjadi pahlawan dicerita khayalku? Aku akan menjadi ratu jahat yang akan mematikan dunia semua orang yang menyentuh ku. Dan KAU, aku harap KAU adalah doaku. Doa dari sandiwara di dongengku. Bukan kah duniamu juga seperti ini? Aku hanya boneka seperti dia yang juga seperti aku. Aku juga hanya sebuah khayalan seperti dia yang pernah menjadi khayalanku. Dan mungkin kita sama. TIDAK!!!!! Bukan itu!!! Aku tidak serapuh itu. Kakiku tidak akan retak hanya karena seribu injakan.Dalam dongeng kita adalah sama namun dalam duniaku kita berbeda. Aku sanggup berlari meski itu kebodohan. Dan kau hanya bisa berdiri dan itu kegilaan yang membodohkan. Kau adalah kekonyolan dari kekonyolan yang pernah aku buat. Bukankah itu berbeda?

Sabtu, 26 November 2011

Kegilaan Ku

Pagi ini ternyata emosi masih saja memuncak ketika tersadar kita tidak bisa menyerhanakan kepastian. Tidak ada yang ingin aku buang, hanya saja sedikit terlepas dari genggaman. Bukan berarti ini menyakiti sedangkan kau tidak mengerti sama sekali. Lihat ini!!! Bukan kamu ataupun aku. Dia juga ada untuk melengkapi ketidakpastian. Kamu menjelaskan bagaimana bisa aku berdiri disini sedangkan dia menatap mata yang berbeda. Kamu berseru dan berusaha menggapai keyakinanmu, sedangkan aku beku dengan kebisuan. Tanpa kamu sadari kamu juga berada ditempat yang sama. Dimana kamu diantara mereka yang berbeda. Aku tidak ingin menyangkal atau mengingatkan posisi yang mengerikan itu, karena aku juga berada ditempat yang sama, meski dengan mata yang berbeda.
Kau meminta ku jangan membaca lagi jika akhir ceritanya sudah bisa ku duga, tapi kamu, dia, atau dia yang berbeda mungkin akan berpikir aku gila dengan kegilaan ku. Bukankah kamu juga menatapku? Sedangkan dia menatapmu dan kau pun membagi tatapan yang sama. Itu tidak adil!!! Serasa kami semua hanya tempat singgahan dengan ujung kerapuhan. Aku dengan dia berpikir penyatu itu seperti rantai,, apakah kamu juga berpikir yang sama??? Rantai itu terlepas dan kamu menghancurkannya. Mungkin aku seperti membohongi diriku sendiri atau berpura-pura retakan itu tidak ada. Tidak!!! Aku melihatnya, dan aku memperlihatkan itu semua pada nya. Namun tidak mungkin aku meminta dia melepaskan genggaman yang lain sedangkan aku masih sanggup berdiri sendiri dengan kebodohanku. Dan kamu, mungkin kamu juga sama. Kebodohanmu membuat mu memalingkan matamu kepadaku. Sedangkan aku memiliki mata yang berbeda. Kita semua konyol dengan kegilaan masing-masing tanpa berpikir ada dia yang lain.
Tadi kita menahan merah lalu kau tutup dengan merah yang lebih jelas. Aku mengiyakan karena kau tak akan mengerti. Kegilaan ini sama sekali berbeda. Berbeda saat kau gila memikirkan lalu yang kembali melengkapi sekarang. Aku bahagia, mugkin itu juga kegilaan. Kegilaan dengan sisa lalu yang tersamar. Tahta membuat kita menjadi tidak mungkin. Tapi di duniaku tahta akan ku hancurkan dan dia akan ku buang hingga getarannya tak lagi tedengar. Seperti dia, mungkin kau juga sama. Aku hanya hidup dengan kegilaan ku. Lalu kenapa kita merusaha memerah ketika ketidakpastian itu terhapuskan? Berhenti disini!!! Cukup kita dan dia terlupa. Aku bukan unsur-unsur dirimu. Begitu juga dirimu yang tidak penah ku ijinkan menyentuh unsur-unsur diriku, karena kita memiliki mata yang saling berbeda. Dan itu bukan ♥.......--

Jumat, 25 November 2011

Kangen AS


Waaaaaaaaaah,,liad foto-foto Adyana Sunu jadi kangen,,,
Kangen belajar, kangen diskusi dengan guru-guru (Bu Rini, Bu Lia, Bu Eny, Bu Yuyun, Pak Taufik->cantik sendiri), kangen anak-anak, kangen ketawa bareng, kangen bercerita, kangen nyanyi, kangen nari, pokoknya kangen semua kegiatan di Adyana Sunu.
Gak sadar ternyata sudah 3 bulan lebih gak ngajar. Terbiasa dengan anak-anak sempet bikin canggung disini. mungkin bosan juga karena ketemunya orang gede-gede semua..hehehehe.. tapi ini pilihan Nic. Hidup itu harus bisa memilih salah satu jika tidak bisa dijalani keduanya.
Aneh nya sampai sekarang masih sering ngerasa di Wonosobo. Bangun pagi, buru-buru mandi, terus cari seragam (konyol). Karena gak ketumu jadi sadar kalau sekarang sudah di Jogja. Sempet sedih dan mikir kenapa bisa sampai di tempat ini. Apalagi kalau ingat anak-anak. Tapi jadi semangat lagi kalau ingat tujuan Nic kesini. Semoga,,, dengan doa semua orang-orang yang sayang Nic, Tuhan memberikan kemudahan dalam segala hal. Dan semoga nanti Nic bisa kembali lagi ke Adyana Sunu...
AMIEN...:D

Halusinasi

 Halusinasi

Sungguh bukan ini,
bukan aku jika dua berarti satu
bukan aku jika berdiri tanpa melihat satu waktu
bukan aku jika kembali bukan pada ceritaku..
tapi ini aku di dunia yang kau sebut "Sekarang"
harusnya sekarang masih berada di lalu jika kau ijinkan
harusnya lalu masih terlihat jika sekarang tak kau ciptakan
dan harusnya cerita ini tidak pernah ku tulis
jika ku tau dunia yang kita ciptakan akan berjaya pada keegoan..
aaaaaah,,halusinasi,,
mungkin,,
karena ini hanya sebuah tulisan
yang bisa ku jalankan dengan khayalan
dan mungkin
akan ku ubah lagi dengan menyalin berbekas-bekas coretan
karena ini hanya sebuah tulisan
dimana aku penulisnya
dan aku lah yang merajut kata demi kata
hingga menjadi sejarah yang menggerahkan
jika sanggup kau bayangkan..

AKU

AKU

Lalu hidup ini sebenarnya seperti apa?
seperti ikan kah
yang selalu melawan arus agar tetap hidup dengan ambisinya?
atau seperti burung
yang selalu menginginkan kebebasan tanpa batin yang bahagia?
TIDAK!!!!
aku hanya ingin menjadi pohon
yang akan kau jumpai lagi jika kau kembali ke tempat yang sama..

Seandaenya..... _ _? Mungkin...

 Seandaenya..... _ _? Mungkin...

semua tersimpan dengan sempurna,,dari semula yang ku awali dengan "seandanya" dan sekarang ku akhiri dengan "mungkin" yang pasti itu hanya ukiran dari tulisan ku.. bukankah itu bukan berarti kamu jika dy memalingkan mukaku dan bukan pula salah jika semua hanya terlintas menyendu. aku bukan bongkahan kapas yang senantiasa terbang saat angin menyerbu. aku juga bukan genggaman bunga yang layu ketika malu. sungguh sebuah kebetulan hanya bisa membuatku tertawa. mana mungkin ada pertemuan tanpa sebuah desain sempurna dari perancangnya; mana mungkin ada benang tanpa ada pemetik kapas nya; mana mungkin ada bangunan kokoh tanpa pemecah batunya; mana mungkin ada aku jika tulang rusukmu tak tersita; dan mana mungkin ada cinta jika janji tak terlanggar oleh hawa.
semua ada waktunya, dimana kata "kebetulan" berubah menjadi rintikan takdir yang sempurna. dan aku yakin kau akan tertunduk saat ku mengenang senyum mu. aku yakin itu. aku meyakininya saat kegilaan semakin memanas dan semua tetap terlintas seperti maya.


(bebeg)

Kamis, 24 November 2011

Jejak Mimpi

Jejak Mimpi

Semua hal aku rangkum dengan kata yang tertulis
semua cerita aku tulis dengan tinta yang tersamar
namun apa bisa bongkahan kalimat yang tersembunyi
menghentikah langkah??
mengingat tak ada pemberhentian di sini
sejak unsur-unsur itu melebur
sejak jejak-jejak mimpi itu terangkai
aku berpikir
disini
cukup melangkah tanpa berhenti
kelelahan akan menjadi bukit tinggi yang indah
kehausan akan menjelma menjadi bintang tanpa redup
dan aku cukup melangkah dan bersandar pada mimpi
karena ini jejak-jejak mimpi
karena ini cerita yang ku lukis dengan hati
tersimpan cinta
tersimpan cerita yang tertawa saat mentari menjelma
di atas bukit penghapus lelah ,,
nanti..

waktu tak mungkin menunggu tuk mengembalikan ku!

hujan tadi,,
mengingatkan ku pada tangisan dikerling mata..
gubuk kecil, tanpa dinding,
tak terdengar suara, tak terlihat bayangan..
entah apa yang terpikir,
seolah-olah ingin berhenti dan berkata:
"waktu tak mungkin menunggu tuk mengembalikan ku!!"

"saya mengagumi anda"

hujan mulai membanjiri pikiranku
entah karna punggung itu
atau senyum kecil tanpa ragu..
bukankah itu menakjubkan???
dikelas yang kecil dengan ribuan suara yang menggema
ada 1 pemandangan yang luar biasa,,
bisumu..
diam mu..
tegasmu..
serasa tanpa ragu merambat ke pembuluh darah
mematikan saraf
lalu menghentakkan mata dengan simpul termanis..
namun mata hanya bisa merintih
seperti lilin yang perlahan mencair..
ah, mungkin hanya pikirku
yang meracuni sel-sel agar dapat menyederhanakan kata,,
"saya mengagumi anda"

Apa Ini?


Pagi buta terbangun tanpa mimipi
tak ada bau dahan-dahan mawar
tak ada pula semerbak getaran anggur yang bergelantungan..
disini,,
hanya ada desiran hausnya embun pada matahari
kicauan burung tanpa frekuensi
dan aku masih ingin terlelap dan bermimpi.

mungkin cinta itu tak harus tanpa tahta
semua yang mungkin akan menjadi mungkin karna ego masing2
hasrat benci akan semakin meninggi
dan akan ku hancurkan titik ekuilibrium tanpa energi yang tersisa.
jadi berpura2 lah tidak melihat
atau berdirilah ditempat  dimana hanya aku yang bisa melihat
kamu tau?
berlarilah ke depan dengan kecepatan angular yang tak terbatas
bertahanlah dengan gravitasi tanpa lelah
karna kebisuanku tak dapat ku hancurkan sendiri dengan kebekuan hati..

Senyum Kami

mungkin nanti kita hanya sebuah kenangan
mungkin persahabatan juga hanya sebuah cerita di masa lampau
saat kau, kau, dan aku mengingatnya
cerita saat ini berharap akan tersenyum
karena kita pernah memberikan senyum yang sama di masa lampau itu..

mungkin nanti kita hanya bisa bercerita
mungkin anak-anak kita juga hanya bisa membayangkan
betapa persahabatan tak berujung hingga disekarang
sekarang di masa datang

sahabat ku bukan ♥ yang bisa meledak kan angan ku
sahabat ku juga bukan kau yang akan retak saat terinjak
tapi sahabat ku adalah kalian,,
kalian yang akan mengenang cerita ini
tersenyum,, seraya berkata
"ini senyum kami dulu, dan senyum kami diakhir cerita nanti..:)"

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop