Setelah memasuki obyek wisata Dieng Plateau dan mencari penginapan untuk menghangatkan tubuh. Kami mencoba untuk mengunjungi sebuah kawah yang tidak jauh dari penginapan kami yang bernama Kawah Sileri. Suhu yang semakin dingin di sore hari ditambah sinar matahari yang sejak kami tiba disana tidak terlihat, tidak membuat nyali kami mengecil. Kami memacu motor kami ke arah barat sejauh ± 3 kilometer ke arah barat.
Kawah Sileri yang berwarna kelabu kental seperti leri sehingga dinamakan Kawah Sileri.
Kawah Sileri merupakan kawah yang terluas di Dieng, yakni sekitar dua hektar. Salah satu kawah paling berbahaya di Dieng Plateau. Pada tahun 1964 dan tahun 1984 kawah pernah dua kali meletus, sehingga pengunjung hanya diberi kesempatan melihat kawah ini dari jarak beberapa ratus meter saja.
Suasana obyek wisata ini telah sepi dari pengunjung, penjual souvenir dan makanan, bahkan petugas jaga obyek wisata. Kami berpikir, sangat berbahaya bila kami berlama-lama disini. Pergantian siang dengan malam membuat tekanan udara berubah, dan sangat berbahaya bila mengakibatkan gas beracun keluar dari kawah. Udara dingin dan hujan membuat tubuh kami semakin kedinginan. Akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan tempat ini dan kembali ke penginapan.
Incoming search terms for the article:
- kawah sileri sejarah kawah sileri kawah berbahaya
0 komentar:
Posting Komentar